Senin, 26 April 2010

Konsep ilmu budaya dasar dalam kesusastraan



A. pendekatan kesusastraan

IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusia, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari tentang ini orang akan menjadi lebih manusiawi, lebh berbudaya dan lebih halus. The humanities ini berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk menjadi ini manusia harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disampingi dengan tanggung jawab yang lain. Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat dan sebagainya. Pada pokoknya semua mempelajari tentang masalah manusia dan budaya.
Seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normative, nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya. Hampir disetiap jaman sastra mempunyai peranan yang sangat penting. Alasannnya karena sastra menggunakan bahasa, sedangkan itu bahsa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan kegiatan manusia. Dalam usaha untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usaha untuk memahami alam semesta yang melahirkan ilmu pengetahuan manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Hal ini bisa mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak.
Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengungkapkan gagasan dalam bentuk yang tidak normative.IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan. IBD tidak dimasukkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya ( the humanities ). Akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha pengembangan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai budaya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu yang mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the Humanities.

B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

Istilah prosa banyak padananya. Kadang disebut narrative fiction, proses fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal dan imajinasi.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.

A. Prosa lama meliputi
1. dongeng-dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. epos
5. cerita pelipur lara
B. Prosa baru meliputi
1. cerita pendek
2. roman/novel
3. biografi
4. kisah
5. otobiografi

C. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

Pembahasan puisi dalam rangka pembelajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarakan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan tuhan melalui media bahasa yang artistic/estetik.adapun alasan yang mendasari penyajian puisi pada ilmu budaya dasar adalah sebagai berikut :

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “ Pengalaman perwakilan “. Ini berarti manusia senantiasa memiliki salah satu kebutuhan dasar untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.

2. Puisi keinsyafan/kesadaran individu.
Dengan membaca puisi kita dapat diajak untuk dapat menjenguk hati dan pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisi sang penyair menunjukan kepada pembaca bagian dalam hati manusia.

3. Puisi dan keinsyafan social
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk social. Secara imaginative puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia social yang bisa berupa :
 Penderitaan atas ketidak adilan
 Perjuangan untuk kekuasaan
 Konflik dengan sesamanya
 Pemberontakan terhadap hukum tuhan

Puisi umumnya sarat akan nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi adalah cinta kasih.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar: