Sabtu, 17 April 2010

kebudayaan ku yang hampir hilang



Indonesia adalah negara yang indah yang kaya akan kekayaan alam dan budaya. Lebih dari 20 suku terdapat di Indonesia dan lebih dari 100 budaya ada di Indonesia. Tetapi sayangnya, dari tahun ke tahun seiring dengan bertumbuhnya perkembangan gaya hidup dan teknologi, kebudayaan asli indonesia terlihat sangat ketinggalan zaman. Banyak dari warga indonesia yang kurang peduli bahkan ada yang tidak peduli tentang budaya Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan banyak budaya Indonesia dicuri oleh negara lain terutama Malaysia. Hal ini karena terlambatnya dalam mematenkan suatu budaya dan benda – benda peninggalan zaman Indonesia dulu. Ketika budaya dan barang kebudayaan atau hasil buah tangan seniman Indonesia masih ada di Indonesia, banyak dari warga merasa budaya tersebut tidak berharga, tetapi ketika ada negara lain akan mengambil budaya tersebut dan kemudian hilang dari kita, barulah mereka merasa itu sangat berharga. Kenapa berharga saat sudah hilang? Kenapa tidak waktu masih ada? Inilah orang – orang indonesia yang telah terkontaminasi budaya barat.

Kemampuan kita menguasai teknologi di bawah ngara-negara jiran ini. Ternyata mereka lebih dahulu bisa memanfaatkan akulturasi dan transisi budaya industri secara efektif sudah hampir merata dalam kehidupan. (James F Sundah)

Pada zaman "edan" ini warisan kekayaan budaya bukan saja menghilang, tetapi ada yang pelan-pelan telah berpindah menjadi milik bangsa lain sehingga hal ini sangat menyakitkan. James F Sundah Ketua Bidang Apresiasi Seni Budaya Nasional dan Pengembangan Teknologi Informasi PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia) mengatakan hal itu dalam dialog seni tradisi Solo Internasional Ethnic Music (SIEM) 1-5 September 2007, di Solo, Jateng, Rabu.

Dalam dialog yang berjudul Persimpangan di Zaman Edan, ia menggarisbawahi lepasnya pulau Sipadan Ligitan yang sekarang menjadi wilayah Malaysia dan bertambah luasnya wilayah Singapura gara-gara ekspor pasir dari Indonesia yang sekaligus melenyapkan pulau-pulau milik Indonesia. "Kemampuan kita menguasai teknologi di bawah negara-negara jiran ini. Ternyata mereka lebih dahulu bisa memanfaatkan akulturasi dan transisi budaya industri secara efektif sudah hampir merata dalam kehidupan, katanya sebagaimana dikutip Antara. Sumber: Suara Pembaruan, Kamis, 6 September 2007

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar: