Jumat, 04 Juni 2010

Manusia dan Keadilan



Manusia dan Keadilan
Pengertian Keadilan.
Keadilan menurut Aristoteles adalah titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit dalam tindakan manusia yang menyangkut dengan manusia lain atau dengan benda.
Misalnya ada dua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka orang” tersebut memperoleh benda atau hasil yang sama,bila tidak demikian maka ada ketidak adilan.
Banyak manusia yang berpendapat tentang keadilan,dan pendapat yang lebih umum untuk keadilan adalah pengakuan dan perlakuan seimbang antara hak dan kewajiban. Atau dengan kata lain adalah keadaan saat setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh yang sama dari kekayaan bersama.

Keadilan Sosial.
Cita” keadilan social dalam bidang ekonomi dalam Indonesia ialah dapat mencapai kemakmuran merata yang dalam sila “keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia” diurai Bung Hatta menjadi “keadilan social adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur”
Untuk mewujudkan keadilan social itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk,misalnya:
 Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
 Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak” orang lain.
 Sikap suka memberi pertolongan terhadap orang yang memerlukan.
 Sikap suka bekerja keras.
 Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Keadilan dan ketidakadilan tak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karna dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan / ketidakadilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidakadilan menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidakadilan, seperti drama, puisi, novel, music dan lain”.

Berbagai macam keadilan
1.Keadilan Legal atau Moral
Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (The Man Behind The Gun). Plato menyebutnya keadilan Moral sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan Legal
Keadilan tewujud ketika setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. Dan fungsi dari penguasa itu sendiri ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam Negara kepada masing” orang sesuai dengan keserasian itu.
Ketidak adilan terjadi ketika ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas” yang selaras karna hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian. Misalnya dokter mengurusi masalah pendidikan, atau petani mengurusi masalah pabrik maka akan terjadi kekacauan.
2.Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat keadilan akan terjadi bilamana hal” yang sama diperlakukan dengan sama dan hal tidak sama diperlakukan secara tidak sama pula. (justice is done when equals are treated equally).
Misalnya Nopy bekerja 10 tahun dan Acep bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Nopy dengan Acep, yaitu perbedaan sesuai dengan lama bekerjanya. Andaikata Nopy diberi 1.000.000, maka Acep harus menerima 500.000. Akan tetapi akan menjadi tidak adil bila besar hadiah yang diberi kepada Acep dan Nopy sama.
2.Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan tali masyarakat.
Kejujuran
Apa yang dikatakan oleh seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada itu adalah suatu kejujuran. Jujur juga bisa dikatakan dengan bersih hatinya dari perbuatan” yang dilarang oleh agama dan hukum.
Sikap jujur perlu dipelajari oleh setiap orang, karna kejujuran mewujudkan keadilan, sedang keadilan menuntut kemuliaan abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati serta menyucikan diri. Seseorang mustahil dapat memeluk agama dengan sempurna apabila lidahnya tidak suci.
Teguhlah pada kebenaran sekalipun kejujuran akan merugikanmu, serta jangan pula berdusta, walaupun dustamu dapat menguntungkanmu. Orang bodoh yang jujur adalah lebih baik daripada orang pandai yang lancung/pembohong.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar: